Best Food
nice food
healty Food

Sunday, April 17, 2011

Teror Ulat Bulu Di Probolinggo

Ribuan ulat bulu menyerbu seluruh permukaan bumi kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang sangat terkenal dengan pertanian buah mangga. Ulat bulu tidak saja menyerang pohon-pohon mangga, melainkan juga menyerang pohon-pohon jenis lain. Mereka berjalan dan menempel di semua permukaan dinding rumah, seluruh permukaan batang, dan ranting-ranting pohon. Menjijikan dan terror bagi warga Probolinggo. Lebih dua minggu ribuan ulat bulu ini sangat mengganggu kegiatan rutin orang di kabupaten ini. Serangan hama ulat ini menyerang dengan rakus daun-daun pohon sehingga banyak pohon tampak habis gundul tanpa daun. Pada tahun 1980 serbuan ulat bulu pernah terjadi di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta menyerang tanaman pohon jambu hanya dalam waktu satu malam. Serbuan ulat bulu adalah peristiwa yang terjadi karena fenomena alam, jadi harus ditangani secara rasional juga.

Serbuan ulat bulu menyerang Probolinggo telah berlangsung lebih dua minggu sejak awal Maret ini. Banyak upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo sampai ketingkat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, paling sedikit mengisolasi sampai di kabupaten ini saja, sebaliknya ulat bulu sudah sampai ke wilayah Jember, bahkan beberapa ratus sudah mencapai Krawang. Mungkin karena iklim Jakarta dan sekitarnya tidak mendukung perkembangan migrasi ulat bulu ini, maka tidak terdengar kabar ulat bulu menyebar luas ke wilayah Jakarta.

Bagaimana hama ulat bulu ini terjadi tidak terlepas dari dosa kolektif manusia yang sering mengganggu system kehidupan di planet bumi ini, khususnya di pulau Jawa. Penyebab yang paling dominan kemungkinannya sebuan hama ini adalah tidak adanya predator [pemangsa] alam. Alam telah menyediakan predator untuk menciptakan sistem keseimbangan kehidupan sehingga kehidupan tetap berlasung secara harmonis. Misalnya, jika populasi rusa sedang mengalami kelebihan, singa atau binatang buas pemakan daging lain akan menjadi predator bagi binatang pemakan tumbuhan seperti rusa. Di Afrika di sekitar Sungai Nil hulu, setiap perioda 6 bulan sekelompok rusa melakukan migrasi yang harus dilakukan oleh mereka dengan cara menyeberangi Sungai Nil yang banyak buaya, maka paling sedikit lima ekor dari mereka pasti dimangsa oleh buaya. Dengan sendirinya populasi rusa telah berkurang secara alam juga. Tuhan Mahapencipta semesta alam telah menyediakan predator alam. Well, predator mana yang merespon terhadap populasi ulat bulu di Probolinggo?

Predator yang merespon ulat bulu atau pada umumnya ulat adalah burung yang lingkungan hidup mereka adalah di hutan. Burung-burung itu, mereka kini sudah sulit mendapatkan kehidupan, yaitu di hutan, karena sudah banyak hutan di Pulau Jawa berkurang sehingga mereka terpaksa bermigrasi untuk mendapatkan kehidupan di tempat lain. Ketika ulat bulu berkembang biak, mereka tidak mendapatkan predator yang seharusnya mengendalikan mereka, yaitu burung, maka mereka berkembang semakin pesat tanpa halangan. Pengendalian serbuan hama ulat bulu lebih baik dengan menggunakan predator alami bagi ulat bulu tersebut, sedangkan penggunaan bahan kimia pestisida dan insektisida adalah opsi terakhir, karena bahan kimia pembasmi hama akan membunuh predator alam tersebut, yang berujung pada gangguan keseimbangan sistem kehidupan.

Tuhan menciptakan segala sesuatu itu pasti ada tujuannya, bukan asal bikin. Tuhan menciptakan hutan tanaman tropis di Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Sumatera dan hutan bakau di sepanjang garis pantai untuk dijadikan paru-paru pembersih udara. Semua hutan ini adalah tempat kehidupan yang nyaman bagi predator alam. Ke mana hutan-hutan itu semua? Hutan-hutan itu pada habis sedikit demi sedikit dibabat oleh manusia serakah. Ular predator untuk tikus pada ditangkapi untuk dijadikan berbagai keperluan keserakahan manusia, akibatnya populasi tikus meningkat. Jika predator alam sudah musnah semua karena keserakahan manusia sendiri, manusia akhirnya akan menjadi predator satu sama lain, yang kuat memangsa yang lemah; padahal yang sebenarnya adalah yang kuat menolong yang lemah. SELAMATKAN HUTAN KITA. HBP.

   

No comments:

Post a Comment